BAB I
PENDAHULUAN
Secara pragmatis dalam
lingkungan akademik formal, laporan ini adalah salah satu program pendidikan
yang dirancang dan dipersiapkan untuk melatih mahasiswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan
dasar-dasar kependidikan serta nilai-nilai keguruan secara utuh dan integratif.
Program ini dinamakan MAGANG 3 yang harus dipenuhi mahasiswa sebagai syarat
kelulusannya. Melalui laporan ini akan diperoleh gambaran tentang kondisi di
sekolah tempat praktek dan pengalaman mengaplikasikan teori yang selama ini
diperoleh di bangku kuliah, kemudian diterapkan di SMA Muhammadiyah 4 Makassar.
Laporan ini juga akan menginformasikan kegiatan yang telah dilaksanakan selama
kegiatan MAGANG 3.
A. Visi
Misi Sekolah
Visi
sekolah:
Unggul dalam prestasi, mandiri dan kerja
keras yang didasari iman taqwa kepada Allah SWT.
Misi
sekolah:
Ø Mewujudkan
lembaga pendidikan yang kondusif untuk mengembangkan akhlaqul kamariah dan
prestasi akademik maupunnon-akademik.
Ø Peningkatan/pemantapan
di siplin siswa dalam rangka penerapan pendidikan budi pekerti yang berasaskan
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Ø Rata-rata
nilai UN dan UAS siswa mencapai nilai minimal 7,43
Ø Unggul
setiap kegiatan lomba IMTAQ, olahraga, serta karya ilmiah remaja di tingkat
lokal, regional,maupun nasional.
Ø Membekali
siswa dengan IPTEK agar mampu bersaing dan dapat melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
Ø Jumlah
lulusan yang di terima di perguruan tinggi PTN melalui jalur UMPTN dan JPPB minimal 50%.
B. Profil
Sekolah
Nama
sekolah : SMA Muhamadiyah 4 Makassar
Alamat : Jl. Gagak Kompleks PU Lr.4
No.4
Kecamatan : Mariso
Kabupaten/Kota
: Makassar
Kode pos
: 90122
Telp :
-
Status : Akreditasi
B.1.
Riwayat Singkat Pendiri Dan Pembina Sekolah Tempat PPL.
SMA Muhammadiyah 4 Makassar adalah
salah satu SMA swasta di bawah naungan perguruan Muhammadiyah yang terletak di
Jl. Gagak Lr.4 no.4 kecamatan Mariso kota Makassar. Lokasi SMA Muammadiyah 4
Makassar cukup strategis karena dihuni oleh beberapa permukiman yang padat
penduduk serta berdekatan dengan beberapa sekolah lanjutan pertama dan menengah
yang dapat menjadi penopang bagi siswa di SMA
Muhammadiya 4 makassar dan merupakan sekolah satu atap yang di dalamnya
terdapat SD Muhammadiyah 6 Makassar dan SMP Muhammadiyah 5 Makassar.
SMA Muhammadiya 4 makassar
didirikan oleh Drs.H Abd. Hamid Muhammad,
Drs. H. Abd Hafid Imran, H. Sahid Syam, Abdul Waris, H. Ilyas Ibrahim, Drs. Basri, Drs. H.
Arifuddin Ismail, Drs. H. Hanafi Sudori,dll pada tahun 1981 dan kategori
sekolah yang di akui.
Dari unsur pendidik SMA
Muhammadiyah 4 Makassar memiliki jumlah guru D2 1 orang, strata 1 berjumlah 13 orang dan master
berjumlah 2 orang. Proses pembelajaran di SMA Muhammadiyah 4 makassar
menerapkan kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI sedankang untuk kelas XII masih
menggunakan KTSP.
B.2.
Fasilitas Sekolah
a. Ruang
kelas 6
b. Ruang
guru 1
c. WC siswa
2
d. WC guru
1
e. Ruang
laboratorium komputer 1
f. Ruang
laboratorium bahasa 1
g. Ruang
perpustakaan 1
B.3. Keadaan siswa
a. Kelas
XII berjumlah 32 orang dengan jumlah rombel 2 yaitu IPA dan IPS
b. Kelas XI
berjumlah 31 orang dengan jumlah rombel 2 yaitu IPA dan IPS
c. Kelas X
berjumlah 22 orang dengan jumlah rombel 2 yaitu MIPA dan IIS
B.3.1.
Penerimaan Siswa Baru
a. Pendaftaran
calon siswa baru
b. Seleksi
calon siswa baru
c. Pendaftaran
ulang calon siswa baru
d. Perancanaan
pembagian kelas baru
e. Penyusunan
jadwal pembelajaran
f. Rapat
pembagian tugas
g. PeNgenalan
lingkungan sekolah
h.
Mutasi siswa
i.
Pengisian buku jadwal
B.3.2.
Proses kenaikan kelas
Pembagian rapor pertengan desember,
libur bulan desember sampai dengan
januari tahun 2019.
B.3.3. Waktu belajar
Waktu belajar di mulai pada
bulan Juli sampai dengan bulan Desember. Ujian di mulai pada awal bulan
desember.
B.3.4.
Jumlah Siswa
Jumlah siswa keseluruhan SMA
Muhammadiyah 4 Makassar adalah 85 orang.
B.4.
Personil
Personil
SMA Muhammadiyah 4 Makassar terdiri dari Guru, staf dan petugas keamanan.
B.4.1.
Guru
No
|
Nama
|
Jabatan
|
1.
|
Mujairil,S.S., S.Pd.I
|
Kepala Sekolah
|
2.
|
Hasma Pundriani, S.Pd.
|
Wakasek Kurikulum
|
3.
|
Syamsiah Syam
|
Bendahara
|
4.
|
Salmiah, S.Pd.
|
Sejarah
|
5.
|
Hairuddin Gaffar,S.Pd.
|
Geografi
|
6.
|
Firmansyah Hasanuddin, S.Pd
|
Seni Budaya
|
7.
|
Ilhamsyah Hasanuddin, S.Pd
|
Sosiologi
|
8.
|
Adriyana Syam,S.Pd.
|
B. Indonesia
|
9.
|
Rischa Isnanto, S.Pd. M, Ak
|
Ekonomi
|
10
|
Mustadin,S.Sos.I
|
Bahasa Arab
|
11.
|
Abd. Syukur, A.Ma
|
PJOK
|
12.
|
Tenri Awaru Altas, S.Si
|
TIK & Biologi
|
13.
|
Hasrawati Arsyad,S.Pd
|
Matematika
|
14.
|
Nurfatimah Indah, S.Pd
|
BHS. Inggris
|
15.
|
Khaidir, S.Pd.
|
Kimia
|
16.
|
Hj. Syamsiah Arief, S.Pd. M.Pd
|
Kimia
|
B.4.2.
Staf
No
|
Nama
|
Jabatan
|
1.
|
Hasrawati Arsyad,S.Pd
|
Kepala tata usaha
|
2.
|
Syamsiah Syam
|
Bendahara
|
3.
|
Khaidir, S.Pd.
|
Operator
|
B.4.3.
Petugas Keamanan Dan Kebersihan
1.
|
Syamsiah Syam
|
Satpam
|
2.
|
Ismail Ilyas
|
Bujang Sekolah
|
3.
|
Dg Lalang
|
Petugas kebersihan
|
BAB
II
PELAKSANAAN
DAN PERMASALAHAN
PENDIDIKAN DISEKOLAH
A.
Ulasan Bidang Studi
1.
Persiapan perangkat pembelajaran
Memasuki tahun jaran baru, tentu ada hal
penting yang tidak bias dilupakan oleh pendidik yaitu persiapan perangkat
pembelajaran. Perangkat pembelajaran sangat penting bagi seorang pendidik
karena akan berpegaruh terhadap persiapan, proses dan evaluasi belajar
Mahasiswa Magang 3 sebagai pendidik
sementara selama kurun waktu yang telah ditetapkan, sebelum melakukan
latihan/praktik mengajar dalam kelas, terlebih dahulu harus menyiapkan
perangkat pembelajaran sebagai petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran dikelas. Diantaranya yaitu:
a.
Silabus
Silabus disusun
berdasarkan standar isi yang didalamnya berisikan identitas mata pelajaran,
standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD), indicator, materi pokok,
kegiatan pembelajaran, alokasi waktu, sumber belajar dan penilaian. Dengan
demikian, silabus pada dassarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai
berikut ;
1)
Kompetensi apa
saja yang harus dicapai siswa dengan yang dirumuskan oleh standar isi (standar
kompetensi dan kompetensi dasar)
2)
Materi pokok apa
sajakah yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk mencapai standar
isi
3)
Kegiatan
pembelajaran yang bagaimanakah yang seharusnya diskenariokan oleh guru sehingga
peserta didik mampu berinteraksi dengan objek yang belajar
4)
Indicator apa
sajakah yang harus ditentukan untuk mencapai standar isi
5)
Bagaimanakah
cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan indicator sebagai acuan
dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai
6)
Berapa lama
waktu yang diperlukan untuk mencapai standar
isi tertentu
7)
Sumber belajar
apa sajakah yang dapat diberdayakan untuk mencapai standar isi tertentu
b.
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana
pelaksanaan pembelajaran merupakan paduan kegiatan guru pada saat proses kegiatan pembelajaran sekaligus uraian
kegiatan siswa yang berhubungan dengan kegiatan guru. RPP disusun berdasarkan
indicator-indikator yang mengacuh pada prinsip dan karakteristik pembelajaran
yang dipilih yang berisi tujuan pembelajaran, matri ajar, metode pembelajaran,
sumber belajar dan penilaian hasil belajar
c.
Buku
Buku merupakan
perangkat pembelajaran yang kedua yang harus disiapkan sebelum melakukan
pembelajaran dikelas. Buku sebagai bahan tertulis yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap
kurikulum dalam bentuk tertulis. Sedangkan buku yang baik adalah buku yang
ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, disajikan
secara menarik dilengkapi dengan gambar
dan keterangan-keerangannya, isi buku juga menggambarkan suatu yang
sesuai dengan ide penulisannya
2.
Masalah proses
Penyusun satuan pembelajaran (silabus dan RPP).
Berdasarkan pada silabus dan RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran ,
sedangkan mahasiswa Magang 3 untuk membuat silabus dan RPP berdasarkan apa yang
dibuat oleh guru pamong dan dapat melengkapinya
dengan menambahkan yang kurang dari berbagai sumber untuk memperoleh
hasil yang lebih baik. Pelajaran bagi mahasiswa yang memperoleh kurikulum KTSP
maka yang termuat adalah standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD),
kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian, materi pokok dan penilaian.
a.
Masalah internal
1)
Factor jasmaniah
a)
Factor kesehatan
Sehat berarti
dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya/ bebas dari penyakit.
Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh
terhadap belajarnyya. Agar sesorang dapat belajar dengan baik haruslah
kesehatan badannya tetap terjamin
b)
Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah
sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh atau
badan. Keadaan cacat tubuh juga dapat mempengaruhi belajar
2)
Factor
psikologis
a)
Intelegensi
Intelegensi
besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar anak. Dalam situasi yang sama,
siswa yang berinteligensi tinggi akan lebih berhasil daripada mereka yang
berinteligensi rendah. Walaupun begitu siswa yang mempunyai tingkat
inteligensi yang tinggi belum pasti
berhasil dalam belajarnya. Hal inni disebabkan karena belajar adalah proses
yang kompleks dengan factor yang mempngaruhinya, siswa yang mempunyai
tingkat intelegensi normal dapat berhasil dengan baik. Jika siswa memiliki
inteligensi yang rendah, ia perlu mendapat pendidikan dilembaga pendidikan
khusus
b)
Perhatian
Untuk dapat
menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang
dipelajarinya, sebab jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian bagi siswa,
maka timbullah kebosanan sehingga ia tidak lagi suka untuk belajar. Pemusatan
perhatian tentu supaya tujuan pada isi bahan belajar maupun proses
memperolehnya
c)
Minat
Diperhatikan
terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnnya
terhadap belajar, karena bila pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan
minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan baik karena tidak ada daya tarik
baginya. Ia segan-segan untuk belajar, ia tidak memperoleh kepuasan dari
pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa menambah kegiatan
belajar
d)
Bakat
Bakat adalah
kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan
yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Orang yang membuat sebuah puisi
dengan akal dan pikiran sehingga terciptalah sebuah karya sastra disbanding
orang yang tidak memiliki bakat membuat puisi. Dari uraian diatas jelaslah
bahwa bakat itu mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari
siswa sesuai dengan bakat, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang
belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya
e)
Rasa percaya
diri
Rasa percaya
diri timbul dari keinginan mewuudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi
perkembangan rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengajuan dari
lingkungan. Dalam proses belajar diketahui bahwa untuk presentasi merupakan tahap pembuktian perwujudan
diri yang diakui oleh guru dan rekan
sejawat siswa. Semakin siswa sering mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik
maka rasa percaya dirinya akan meningkat. Dan apabila sebaliknya yang terjadi
maka siswa akan merasa lemah percaya dirinya.
f)
Kebiasaan
belajar
Kebiasaan- kebiasaan
belajar siswa akan mempengaruhi kemampuannya dalam berlatih dan menguasai
materi yang telah disampaikan oleh guru.
Kebiasaan buruk tersebut dapat berupa belajar pada akhir semester, belajar
tidak teratur, menyia-nyiakan kesempatan belajar, bersekolah hanya untuk
bergengsi, datang terlambat bergaya pemimpin. Kebiasaan- kebiasaan tersebut
dikarenakan oleh ketidakmengertian siswa
arti belajar bagi diri sendiri
b.
Masalah
eksternal
1)
Guru sebagai
Pembina siswa belajar
Guru
adalah pengajar yang mendidik. Ia tidak hanya mengajar bidang studi sesuai
dengan keahliannya, tetapi juga menjadi pendidik pemuda generasi bangsanya.
Guru yang mengajar siswa adalah seorang pribadi yang tumbuh penyandang profesi
bidang studi tertentu. Sebagai seorang diri yang mengembangkan keutuhan
pribadi, ia juga menghadapi masalah pengembangan diri, pemenuhan hidup sebagai
manusia. Dengan penghasilan yang diterimanya setiap bulan ia dituntut
berkemampuan hidup layak sebagai seorang pribadi guru. Guru juga menumbuhan
diri secara professional. Ia bekerja dan bertugas mempelajari profesi guru
sepanjang hayat. Kemampuan mengatasi kedua masalah tersebut merupakan
keberhasilan guru membelajarkan seorang siswa
2)
Prasarana dan
sarana pembelajaran
Prasarana
pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olahraga,
mushollah, laboratorium tempat praktek daan peralatan olahraga. Sarana
pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas
laboratorium sekolah dan berbagai media pengajaran yang lainnya. Lengkapnya
prasarana dan sarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik. Hal
itu tidak berarti bahwa lengkapnya prasarana dan sarana menentukan jaminan
terselenggaranya proses belajar yang baik. Justru disinilah timbul
masalah-masalah bagaimana mengelola prasarana dan sarana pembelajaran sehingga
terselenggara proses belajar yang berhasil baik.
3)
Kebijakan
penilaian
Kebijakan
peilaian merupakan proses belajar mencapai puncaknya pada hasil belajar siswa
atau unjuk kerja siswa. Sebagai suatu hasil maka dengan unjuk kerja tersebut,
proses belajar berhenti untuk sementara. Dan terjadilah penilaian pelaku aktif
dalam belajar siswa. Hasil belajar juga merupakan hasil proses belajar atau proses pembelajaran. Pelaku
aktif pembelajaran adalah guru. Dengan demikian, hasil belajar merupakan hal
yang dapat dipandang dari dua sisi, dari sisi siswa hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat pra belajar. Tingkat perkembangan
mental terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Hasil belajar dinilai dari ukuran-ukuran guru, tingkat sekolah dan tingkat
nasional. Jika digolongkan lulus maka dapat
dikatakan proses belajar siswa dan tindak mengajar guru berhenti sementara.
Jika digolongkan tidak lulus , terjadilah proses belajar ulang bagi siswa dan
mengajar ulang bagi guru
4)
Kurikulum
Kurikulum
diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar
adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan
mengembangkan bahan pelajaran itu, jelaslah bahan pelajaran itu mempengaruhi
belajar siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap
belajar
5)
Metode belajar
Metode
mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui didalam mengajar.
Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang
tidak baik pula. Akibatnya siswa malas atau kurang semangat dalam prose belajar
3.
Partisipasi dan adaptasi sekolah
Sebelum kegiatan pembelajaran
dilakukan di SMP Negeri 2 Sungguminasa, mahasiswa Magang 3 terlebih dahulu
melakukan adaptasi terhadap situasi dan kondisi lingkungan sekolah. Hal ini
bertujuan agar mahasiswa Magang 3 dapat mengenal langsung keadaan sekolah ini.
Dengan mengenali situasi
lingkungan sekolah. Kami selaku mahasiswa Magang 3 dapat dengan mudah berbaur
dan berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan di SMP Negeri 2 Sungguminasa,
baik kegiatan belaar mengajar maupun kegiatan non mengajar. Begitupun dengan
respon yang didapatkan dari kepala
sekolah SMP Negeri 2 Sungguminasa, Guru Pamong serta guru dan sifat lainnya,
mereka memberikan respon positif bagi kami sehingga Magang 3 ini berjalan
dengan lancer.
a.
Hubungan
Guru-Siswa
Hubungan
antara guru dengan siswa terjalin harmonis, saling pengertian dan saling
membantu
b.
Hubungan
siswa-siswa
Pada
dasarnya semua siswa berteman akrab.
Tidak terlihat adanya perbedaan diantara mereka
c.
Hubungan
Guru-Pegawai
Hubungan
guru dan pegawai saling menghormati dan berlaku sopan santun
d.
Hubungan social
secara keseluruhan
Hubungan
social secara keseluruhan berjalan dengan baik karena terjalin suatu komunikasi
yang berkesinambungan
B.
Bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing
Proses
bimbingan yang dilakukan oleh guru pamong dan dosen pembimbing sangat memegang
peran penting menunjang terlaksananya kelancaran-kelancaran proses belajar
mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa Magang 3.
1.
Kegiatan latihan mengajar
Hakikatnya inti dari
kegiatan ini adalah meninjau kepada penilaian pada saat proses belajar mengajar.
Namun, sebelum mahasiswa terjunn langsung dalam proses belajar mengajar, hal
yang perlu dilakukan adalah melakukan latihan mengajar.
Kegiatan latihan
mengajar ini merupakan latihan mandiri yang dilakukan mahasiswa Magang 3 untuk
memperoleh berbagai pengetahuan serta pengalaman yang nantinya dapat dijadikan
sebagai acuan pada saat melaksanakan program pengajaran inti. Sebagai calon
guru, kami diuji menerapkan pengetahuan berupa teori-teori pendidikan yang
telah dikuasai. Peran guru pamong dan dosen pembimbing dalam kegiatan ini
sangat penting sebagai pembimbing dan pengaruh mengadapi masalah-masalah yang
timbul didalam kelas. Latihan mandiri yang dilakukan mahasiswa Magang 3 antara
lain :
a.
Melaksanakan
tugas-tugas administrasi seperti membuat RPP, melakukan evaluasi dan sebagainya
b.
Melaksanakan RPP
yang telah dibuat serta pengelolaan belajar mengajar dalam kelas.
Tetapi, jauh sebelum pelaksanaan proses
belajar mengajar itu berlangsung mahasiswa Magang 3 terlebih dahulu mengamati
cara guru pamong mengajar kemudian selanjutnya pengajaran dilakukan oleh
mahasiswa Magang 3 dan dipantau oleh guru pamong dan beberapa rekan mengajar
lainnya
2.
Kegiatan pendidikan lain
Selain dari kegiatan
mengajar, mahasiswa Magang 3 juga melakukan kegiatan non mengajar yang merupakan bentuk partisipasi kami
disekolah ini. Kegiatan yang dilakukan diantaranya yaitu:
a.
Upacara bendera
b.
Kegiatan jadwal
membersihkan sekolah
c.
Mengadakan baksi
social (BakSos)
d.
Mengadakan
latihan dasar peraturan baris berbaris (PBB)
e.
Mengadakan lomba
antar kelas
Kegiatan ini
dilakukan agar apa yang didapatkan selama proses perkuliahan dapat secara langsung diterapkan
secara terbimbing baik dari guru pamong maupun dari dosen pembimbing yang
bersangkutan
C.
Kegiatan penanggulangan masalah
Pada
saat proses pelaksanan praktik pengalaman lapangan kami tidak mendapatkan
masalah-masalah yang begitu serius. Tapi yang namanya praktik pengalaman
lapangan itu pasti memberikan atau menghadapkan kami pada suatu masalah dan itu
dapat kami atasi dengan selalu melakukan konsultasi dengan guru pamong dan
dosen pembimbing
1.
Proses belajar mengajar
Proses belajar mengajar berlangsung merupakan salah
satu kegiatan yang dapat mengatasi masalah yang timbul disekolah. dengan
belajar, siswa dapat melakukan tugasnya sebagai pelajar dengan menerima mata
pelajaran yang disajikan oleh guru tanpa harus mengganggu temannya yang lain.
Tapi tidak menutup kemungkinan dalam proses pembelajaran masih ada salah satu
dari siswa/peserta didik dengan sengaja engganggu teman belajarnya sehingga kegiatan
belajar mengajar dalam kelas menjadi kacau. Sehingga bagi siswa yang memiliki
kebiasaan seperti ini diberikan
perhatian atau bimbingan khusus dalam proses pembelaaran agar apa yang
diajarkan dapat dipahhami dan kebiasaan
buruk yang dilakukannya dapat dihindari. Selain dari faktorpeserta didik, penerapan kuriikulum
kedalam perangkat pembelajaran pun menjadi salah satu penyebab timbulnya
masalah dalam proses pembelajaran. Tetapi sekecil apapun masalah selalu dikonsultasikan dengan guru pamong dan dosen pembimbing.
Misalnya, penyediaan sumber pengajaran, pengelolaan kelas dan lain-lain.
berkat konsultasi dengan berbagai pihak
tersebut maka masalah yyang dihadapi selama praktik pengaaran lapangan teratasi
dengan baik.
2.
Penanggulangan
masalah pendidikan lainnya
Permasalahan yang ada dipendidikan lainnya ditemukan
saat kami sebagai mahasiswa Magang 3 mendapat kesulitan untuk mengerjakan
berbagai tugas-tugas non-mengajar. Kesulitan pertama yang kami hadapi hanya
dirundingkan oleh teman-teman mahasiswa
Magang 3, tetapi ketika masalah tersebut tidak bisa kami atasi, maka kami akan
kembai meminta arahan dari kepala sekolah, Guru pamong dan dosen pembimbing
yang selanjutnya akan diselesaikan secara bersama-sama. Hal ini kami lakukan
karena ketika berkonsultasi kami selalu diberi arahan yang sangat baik oleh
guru pamong dan dosen pembimbing kami sangat bijak, jadi masalah yang kami
hadapi dapat terselesaikan dengan baik
3.
Latihan mengajar
Kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan oleh mahasiswaMagang 3 di SMP Negeri 2 sungguminasa
masih merupakan kegiatan ltihan mengajar atau dengan kata lain latihan mengajar
terbimbing. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan bimbingan kepada kami system
penerapan pembelajaran agar apa yang diharapkan dapat tercapai.
Kegiatan mengajar ini
dilakukan satu kali dalam sepekan sehingg telah memberikan banyak bekal kepada
mahasiswa Magang 3 bagaimana cara berbaur dengan peserta didik utamanya dalam
proses pembelajaran.
Salah satu cara
menanggulangi permasalahan yang muncul dalam latihan mengajar yaitu selalu
berkonsultasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing serta saling memberikan
masukan dengan sesame mahasiswa Magang 3
BAB III
SIMPULAN DAN
SARAN
A.
Simpulan
Dari hasil
pembahasan dan pelaksanaan Magang 3 yang diselenggarakan di SMA Muhammadiyah 4
Makassar maka dapat disimpulkan sebagai berikut;
1. Pelaksanaan Magang 3 adalah merupakan titik
kulminasi yang dilaksanakan mahasiswa dalam mengaplikasikan keterampilannya
dalam melaksanakan dan mengaktuallisasikan disiplin ilmunya
2. Mahasiswa Maganng dapat mengetahui situasi proses
pembelajaran secara langsung selama Magang
3. Selama Magang 3 berlangsung, mahasiswa berkesempatan
menerapkan bidang ilmu yang dimiliki baik penerapan kurikulum, pembuatan
rencana pembelajaran serta penanganan kondisi kelas.
4. Magang 3 merupakan sarana pembelajaran penguasaan
kondisi, baik kondisi kelas maupun dilluar kelas
5. Dengan pelaksanaan Magang 3 mahasiswa diharapkan
menjadi contoh dan dapat beradaptasi dengan sesame teman seprofesi dilapangan.
B.
Saran
1. Setiap mahasiswa Magang 3 yang akan melakukan
observasi agar memperoleh informasi langsung kepada narasumber yang
bersangkutan agar data yang diperoleh valid serta memanfaatkan waktu seoptimal
mungkin
2. Sebagai mahasiswa yang melaksanakan Magang 3,
sebelum tampil didepan kelasnya sebaiknya mempersiapkan diri sebaik mungkin,
baik dari segi penguasaan materi serta pengeolaan kelas, sehinggadapat tercipta
suasana yang baik selama berlangsungnya proses belajar mengajar antara siswa
dan guru (mahasiswa)
3.
Kerapian
berpakaian dan komunikasi yang baik antara siswa dengan guru (mahasiswa Magang
3) perlu tercipta agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar
DAFTAR PUSTAKA
FKIP. 2018. Buku
Panduan Magang 3. Makassar :Universitas Muhammadiyah
Makassar
FKIP. 2018. Instrumen
Magang 3. Makassar : Universitas Muhammadiyah
Makassar