Minggu, 23 Desember 2018

makalah kajian biologi dalam al qur'an tahapanbayi dalam kandungan ibu menurut Al-Qur'an


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan dalam keadaan paling sempurna dibandingkan dengan makhluk Allah yang lainnya. Ia di beri Akal sehingga ia berbeda dengan hewan maupun tumbuhan yang tidak dapat berfikir.
Jauh sebelum sains modern menemukan proses pembentukan embrio manusia,  pada ke-7 M Alquran  telah menjelaskan proses pembentukan embrio manusia.  Prof Keith L Moore, guru besar Departemen Anatomi dan Biologi Sel Universitas Toronto pun telah membuktikan kebenaran firman Allah SWT itu.
Penciptaan manusia merupakan suatu kejadian yang sangat luar biasa yang terjadi pada diri manusia itu sendiri. Bagaimana tidak dengan hanya pertemuan antara spermatozoa dan ovum dapat menghasilkan zigot yang terus berkembang yang akhirnya nanti akan terbentuk manusia.
Al-Qur’an sendiri menjelaskan proses terbentuknya manusia, padahal al-Qur’an sendiri turun sebelum ilmu pengetahuan berkembang, belum ditemukannya alat yang dapat melihat dan memahami proses terbentuknya manusia. Betapa besar keagungan al-Qur’an.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah tahapan bayi dalam kandungan ibu menurutAl-Qur’an?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui tahapan bayi dalam kandungan ibu menurut Al-Qur’an

D.    Manfaat
1.      Dapat mengetahui tahapan bayidalam kandungan ibu  menurut Al-Qur’an


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Bagaimanakah tahapan bayi dalam kandungan ibu menurut Al-Qu’an
Allah berfirman di dalam al-Qur’an berkenaan tahap-tahap penciptaan manusia : “Wa laqod kholaqnaa al-insaana min sulaalatin min thiin, tsumma ja’alnaahu nuthfatan fii qoroorin makiin, tsumma kholaqnaa an-Nuthfata ‘alaqotan fakholaqnaa al-‘alaqota mudghotan fa kholaqnaa al-mudghota ‘idhooman fakasawnaa al-‘idhooma lahmaan tsumma ansya’naahu kholqon aakhor .
Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah menjadikan manusia dari sulaalatin min thiin (suatu saripati dari tanah),  kemudian kami jadikan nuthfah (saripati/sperma) itu dalam qoroorin makiin (tempat yang kokoh/rahim), kemudian kami jadikan nuthfah itu ‘alaqoh (segumpal darah), lalu ‘alaqoh itu kami jadikan mudghoh (segumpal daging), lalu mudghoh itu kami jadikan ‘idhooma (tulang belulang) lalu ‘idhooma itu kami bungkus dengan lahma (daging/otot), kemudian Kami jadikan dia makhluk yang lain.” (QS. Al-Mu’minun 23 : 12-14)
Al-Qur’an mengidentifikasikan tahapan perkembangan prenatal sebagai berikut:
1.      Nuthfah, yang berarti “setetes” atau “sejumlah kecil air”
2.      ‘Alaqoh yang berarti “struktur seperti lintah”
3.      Mudghah yang berarti “struktur bekas kunyahan”
4.      ‘Idhaam yang berarti “tulang” atau “rangka”
5.      Kisaa al-‘Idham bil laham, yang bermakna membungkus tulang dengan daging atau otot.
6.      An-Nasy’a yang berarti “formasi/pembentukan fetus yang sudah jelas

Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:
a.       Nutfah
ان خلقنا الانسان من نطفة امشاخ  نبتليه فخعلنه سميعا بصيرا
Artinya: Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampuryang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.(QS.Al-Insan :2)

فلينظر الانسان مم خلق،   خلق من ماء دافق
Artinya: Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang terpancar(QS. At-Tariq: 5-6)
Dari segi bahasa nutfah bermakna setetes air. Nutfah ini tersusun dari campuran beberapa bahan. Ini sesuai dengan penemuan ilmiah bahwa ovum yang bercampur dengan spermatozoa berbentuk satu tetes dalam waktu yang sama merupakan campuran kromosom spermatozoa dan kromosom ovum.
Rahim (uterus) merupakan tempat yang aman dan kuat untuk perkembangan janin dan penjagaannya. Al-Qur’an telah menyebutkan dalam surat al-Mursalat: 21-23 yang artinya:
Kemudian Kami letakkan ia di dalam tempat yang kokoh (rahim), sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka (Kamilah) sebaik-baik yang menentukan.
b.      Alaqoh
Alaqoh secara bahasa secara bahasa mempunyai beberapa makna sebagai berikut:
1)      Lintah (leech)yang hidup di kolam dan suka mengisap banyak darah dari makhluk hidup lain.
2)      Sesuatu yang menggantung  pada benda lain
3)      Darah yang menggumpal atau membeku
Makna-makna ini sesuai dengan realita janin manusia yang menempel di dinding rahim. Pada saat itu dia tampak seperti lintah. 
Fase alaqah dimulai pada hari ke-15 dan berakhir pada hari ke-23 atau ke-24. Dalam fase tersebut alaqah berkembang dimana janin (embrio)akan tampak seperti lintah yang hidup di air.
Pita pertama (primitive steak) adalah yang pertama dicipytakan Allah di dalam embrio pada hari ke-14 atau ke-15 kemudian membentuk semacam tali ikatan (node primitive). Dari pita inilah sel steam serta mesoderm, endoderm dan ectoderm terbentuk yang semuanya itu akan membentuk badan dan organ yang berbeda.
Mulailah tampak pertumbuhan syaraf dalam pada ujung tubuh bagian belakang embrio, terbentuk (sedikit-demi sedikit ) kepingan-kepingan benih.
Pada akhir minggu ke-3 primitive steak hilang, sedangkan sisanya tetap dalam wilayah tulang belakang (sacrococcygeal region) di akhir tulang belakang dan menetapkan steam dalam kawasan ini sehingga sebagian benjolan daerah tulang ekor yang dinamakan teratroma memungkinnya untuk memuat bermacam-macam susunan tubuh (seperti otot, kulit, tulang rawan, tulang lainnya dan terkadang gigi).
Hal ini sesuai dengan sabda rasulullah SAW:
كل ابن ادم يبلى ويأ كله التراب الا عجب الذنب، منه  وفيه يركب (رواه احمد)
Artinya: Setiap anak adam binasa dan dimakan oleh tanah kecuali ajbudz dzanab (organ tulang ekor), darinya dia diciptakan dan dimulainya dia dirangkai.
c.       Mudgah
Secara bahasa mudgah adalah materi yang dikunyah oleh gigi-gigi. Kata ini memberikan sifat yang teliti terhadap kenyataan fase embrio ini dimana bentuknya seperti materi/bahan yang telah dikunyah yang bentuknya terus berubah  dan tampak seperti belahan somites dalam janin. Pada fase ini janin tampak seperti bekas gigitan gigi-gigi pada makanan yang disuapkan. Janin juga berputar dan berubah-ubah dalam rahim.
Fase mudgah ini dimulai dengan tampaknya somites (yang menyerupai gigitan gigi) pada hari ke 24 atau 25 di lapisan paling atas embrio. Pada hari ke-28 pada bagian punggung embrio tumbuh beberapa tonjolan dengan lekukan-lekukan.
Masa tahapan mudgah ditandai dengan mulainya pertumbuhan dan perbanyakan sel yang luar biasa. Bebrapa organ mulai terbentuk, seperti mata, lidah dan bibir.
Sebagaimana firman Allah:
الم نخعل له عينين،   ولسانا وشفتين
Artinya: Bukankah Kami menjadikan untukmu sepasang mata, lidah dan sepasang bibir? (QS.al-Balad: 8-9)
Pada fase ini tangan dan kaki sudah mulai terbentuk. Pada minggu ke-5 jantung mulai berdetak. Embrio juga sudah mengembangkan plasenta.

d.      Fase tulang
Pada minggu ke-6, beberapa tulang mulai terbentuk diberbagai bagian, tetapi tulang belum terhubung satu sama lain.
Sebagai firman Allah:
فخلقنا المضغة عظما فكسونا العظم لحما ثم انشأ نه خلق اخر   فتبارك الله احسن الخالقين
Artinya: …dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging kemudian Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang baik. (QS. Al-Mu’minun: 14)
Pada minggu ke-7, rupa manusia mulai tampak jelas karena dimulainya penyebaran rangka tulang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa antara hari ke-40 dan hari ke-45 adalah hari penting karena pada waktu itu, embrio mengubah bentuknya menjadi manusia.


e.       Fase pembentukan otot
Fase pembentukan otot dimulai pada akhir minggu ke-7 sampai akhir minggu ke-8. Fase ini setelah fase pembentukan tulang. Fase pembentukan otot dimulai dengan pembentukan otot dan daging yang mengelilingi dan menghubungkan tulang-tulang. Setelah selesai pembentukan otot, embrio mulai bergerak.
فخلقنا المضغة عظما فكسونا العظم لحما ثم انشأ نه خلق اخر   فتبارك الله احسن الخالقين
Artinya: …dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging kemudian Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang baik  (QS. Al-Mu’minun: 14)
f.       Fase perkembangan janin dan penerimaan kehidupan.
Setelah perkembangan tulang lunak dan pembungkusannya dengan otot, kepala, kaki dan tangan janin pun mulai jelas. Dia berubah menjadi bentuk manusia yang jelas berbeda dari makhluk-makhluk yang lainnya.

g.      Fase kelahiran
Setelah melalui masa 9 bulan (38 minggu) janin telah sempurna opertumbuhannya dalam rahim. Tiba waktunya janin keluar  dan mengakhiri masa perkembangannya di dalam rahim.
Masa dan waktu kelahiran telah ditentukan oleh Allah. Sebagaimana firman Allah SWT:
ونقر في الارحام ما نشاء الي اجل مسمى
Artinya:...dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan (QS. Al-Hajj: 5)




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:
1.      Nuthfah, yang berarti “setetes” atau “sejumlah kecil air”
2.      ‘Alaqoh yang berarti “struktur seperti lintah”
3.      Mudghah yang berarti “struktur bekas kunyahan”
4.      ‘Idhaam yang berarti “tulang” atau “rangka”
5.      Kisaa al-‘Idham bil laham, yang bermakna membungkus tulang dengan daging atau otot.
6.      An-Nasy’a yang berarti “formasi/pembentukan fetus yang sudah jelas














DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Aliah B. Purwakania. 2006. Psikologi Perkembangan Islami. Jakarta: PT
Raja Grafindo Perkasa.
Sopiatin, Popi dan sohari Sahrani. 2011. Psikologi Belajar Dalam Perspektif
Belajar. Bogor: Ghalia Indonesia.

Selasa, 18 Desember 2018

LAPORAN MAGANG III

BAB I
PENDAHULUAN
Secara pragmatis dalam lingkungan akademik formal, laporan ini adalah salah satu program pendidikan yang dirancang dan dipersiapkan untuk melatih mahasiswa  memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan dasar-dasar kependidikan serta nilai-nilai keguruan secara utuh dan integratif. Program ini dinamakan MAGANG 3 yang harus dipenuhi mahasiswa sebagai syarat kelulusannya. Melalui laporan ini akan diperoleh gambaran tentang kondisi di sekolah tempat praktek dan pengalaman mengaplikasikan teori yang selama ini diperoleh di bangku kuliah, kemudian diterapkan di SMA Muhammadiyah 4 Makassar. Laporan ini juga akan menginformasikan kegiatan yang telah dilaksanakan selama kegiatan MAGANG 3.
A.    Visi Misi Sekolah
Visi sekolah:
     Unggul dalam prestasi, mandiri dan kerja keras yang didasari iman taqwa kepada Allah SWT.
Misi sekolah:
Ø  Mewujudkan lembaga pendidikan yang kondusif untuk mengembangkan akhlaqul kamariah dan prestasi akademik maupunnon-akademik.
Ø  Peningkatan/pemantapan di siplin siswa dalam rangka penerapan pendidikan budi pekerti yang berasaskan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Ø  Rata-rata nilai UN dan UAS siswa mencapai nilai minimal 7,43
Ø  Unggul setiap kegiatan lomba IMTAQ, olahraga, serta karya ilmiah remaja di tingkat lokal, regional,maupun nasional.
Ø  Membekali siswa dengan IPTEK agar mampu bersaing dan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Ø  Jumlah lulusan yang di terima di perguruan tinggi PTN melalui jalur UMPTN  dan JPPB minimal 50%.

B.     Profil Sekolah
Nama sekolah       : SMA Muhamadiyah 4 Makassar
Alamat                 : Jl. Gagak Kompleks PU Lr.4 No.4
Kecamatan           : Mariso
Kabupaten/Kota : Makassar
Kode pos                         : 90122
Telp                      : -
Status                   : Akreditasi
B.1. Riwayat Singkat Pendiri Dan Pembina Sekolah Tempat PPL.
SMA Muhammadiyah 4 Makassar adalah salah satu SMA swasta di bawah naungan perguruan Muhammadiyah yang terletak di Jl. Gagak Lr.4 no.4 kecamatan Mariso kota Makassar. Lokasi SMA Muammadiyah 4 Makassar cukup strategis karena dihuni oleh beberapa permukiman yang padat penduduk serta berdekatan dengan beberapa sekolah lanjutan pertama dan menengah yang dapat menjadi penopang bagi siswa di SMA  Muhammadiya 4 makassar dan merupakan sekolah satu atap yang di dalamnya terdapat SD Muhammadiyah 6 Makassar dan SMP Muhammadiyah 5 Makassar.
SMA Muhammadiya 4 makassar didirikan oleh Drs.H Abd. Hamid Muhammad,  Drs. H. Abd Hafid Imran, H. Sahid Syam, Abdul Waris,  H. Ilyas Ibrahim, Drs. Basri, Drs. H. Arifuddin Ismail, Drs. H. Hanafi Sudori,dll pada tahun 1981 dan kategori sekolah yang di akui.
Dari unsur pendidik SMA Muhammadiyah 4 Makassar memiliki jumlah guru D2 1 orang,  strata 1 berjumlah 13 orang dan master berjumlah 2 orang. Proses pembelajaran di SMA Muhammadiyah 4 makassar menerapkan kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI sedankang untuk kelas XII masih menggunakan KTSP.
B.2. Fasilitas Sekolah
a.       Ruang kelas 6
b.      Ruang guru 1
c.       WC siswa 2
d.      WC guru 1
e.       Ruang laboratorium komputer 1
f.       Ruang laboratorium bahasa 1
g.      Ruang perpustakaan 1
B.3. Keadaan siswa
a.    Kelas XII berjumlah 32 orang dengan jumlah rombel 2 yaitu IPA dan IPS
b.   Kelas XI berjumlah 31 orang dengan jumlah rombel 2 yaitu IPA dan IPS
c.    Kelas X berjumlah 22 orang dengan jumlah rombel 2 yaitu MIPA dan IIS
B.3.1. Penerimaan Siswa Baru
a.       Pendaftaran calon siswa baru
b.      Seleksi calon siswa baru
c.       Pendaftaran ulang calon siswa baru
d.      Perancanaan pembagian kelas baru
e.       Penyusunan jadwal pembelajaran
f.       Rapat pembagian tugas
g.      PeNgenalan lingkungan sekolah
h.      Mutasi siswa
i.        Pengisian buku jadwal
B.3.2. Proses kenaikan kelas
        Pembagian rapor pertengan desember, libur bulan desember sampai   dengan januari tahun 2019.
B.3.3. Waktu belajar
Waktu belajar di mulai pada bulan Juli sampai dengan bulan Desember. Ujian di mulai pada awal bulan desember.
B.3.4. Jumlah Siswa
Jumlah siswa keseluruhan SMA Muhammadiyah 4 Makassar adalah 85 orang.
B.4. Personil
Personil SMA Muhammadiyah 4 Makassar terdiri dari Guru, staf dan petugas keamanan.
B.4.1. Guru
No
Nama
Jabatan
1.
Mujairil,S.S., S.Pd.I
Kepala Sekolah
2.
Hasma Pundriani, S.Pd.
Wakasek Kurikulum
3.
Syamsiah Syam
Bendahara
4.
Salmiah, S.Pd.
Sejarah
5.
Hairuddin Gaffar,S.Pd.
Geografi
6.
Firmansyah Hasanuddin, S.Pd
Seni Budaya
7.
Ilhamsyah Hasanuddin, S.Pd
Sosiologi
8.
Adriyana Syam,S.Pd.
B. Indonesia
9.
Rischa Isnanto, S.Pd. M, Ak
Ekonomi
10
Mustadin,S.Sos.I
Bahasa Arab
11.
Abd. Syukur, A.Ma
PJOK
12.
Tenri Awaru Altas, S.Si
TIK & Biologi
13.
Hasrawati Arsyad,S.Pd
Matematika
14.
Nurfatimah Indah, S.Pd
BHS. Inggris
15.
Khaidir, S.Pd.
Kimia
16.
Hj. Syamsiah Arief, S.Pd. M.Pd
Kimia
B.4.2. Staf
No
Nama
Jabatan
1.
Hasrawati Arsyad,S.Pd
Kepala tata usaha
2.
Syamsiah Syam
Bendahara
3.
Khaidir, S.Pd.
Operator
B.4.3. Petugas Keamanan Dan Kebersihan
1.
Syamsiah Syam
Satpam
2.
Ismail Ilyas
Bujang Sekolah
3.
Dg Lalang
Petugas kebersihan

























BAB II
PELAKSANAAN DAN PERMASALAHAN
PENDIDIKAN DISEKOLAH
A.    Ulasan Bidang Studi
1.      Persiapan perangkat pembelajaran
Memasuki tahun jaran baru, tentu ada hal penting yang tidak bias dilupakan oleh pendidik yaitu persiapan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran sangat penting bagi seorang pendidik karena akan berpegaruh terhadap persiapan, proses dan evaluasi belajar
Mahasiswa Magang 3 sebagai pendidik sementara selama kurun waktu yang telah ditetapkan, sebelum melakukan latihan/praktik mengajar dalam kelas, terlebih dahulu harus menyiapkan perangkat pembelajaran sebagai petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran dikelas. Diantaranya yaitu:
a.       Silabus
Silabus disusun berdasarkan standar isi yang didalamnya berisikan identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD), indicator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, alokasi waktu, sumber belajar dan penilaian. Dengan demikian, silabus pada dassarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut ;
1)      Kompetensi apa saja yang harus dicapai siswa dengan yang dirumuskan oleh standar isi (standar kompetensi dan kompetensi dasar)
2)      Materi pokok apa sajakah yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk mencapai standar isi
3)      Kegiatan pembelajaran yang bagaimanakah yang seharusnya diskenariokan oleh guru sehingga peserta didik mampu berinteraksi dengan objek yang belajar
4)      Indicator apa sajakah yang harus ditentukan untuk mencapai standar isi
5)      Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan indicator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai
6)      Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai standar  isi tertentu
7)      Sumber belajar apa sajakah yang dapat diberdayakan untuk mencapai standar isi tertentu

b.      Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan paduan kegiatan guru pada saat proses  kegiatan pembelajaran sekaligus uraian kegiatan siswa yang berhubungan dengan kegiatan guru. RPP disusun berdasarkan indicator-indikator yang mengacuh pada prinsip dan karakteristik pembelajaran yang dipilih yang berisi tujuan pembelajaran, matri ajar, metode pembelajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar

c.       Buku
Buku merupakan perangkat pembelajaran yang kedua yang harus disiapkan sebelum melakukan pembelajaran dikelas. Buku sebagai bahan tertulis yang berisi suatu  ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Sedangkan buku yang baik adalah buku yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara menarik dilengkapi dengan gambar  dan keterangan-keerangannya, isi buku juga menggambarkan suatu yang sesuai dengan ide penulisannya

2.      Masalah proses
Penyusun satuan pembelajaran (silabus dan RPP). Berdasarkan pada silabus dan RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran , sedangkan mahasiswa Magang 3 untuk membuat silabus dan RPP berdasarkan apa yang dibuat oleh guru pamong dan dapat melengkapinya  dengan menambahkan yang kurang dari berbagai sumber untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Pelajaran bagi mahasiswa yang memperoleh kurikulum KTSP maka yang termuat adalah standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian, materi pokok dan penilaian.
a.       Masalah internal
1)      Factor jasmaniah
a)      Factor kesehatan
Sehat berarti dalam keadaan baik   segenap badan  beserta bagian-bagiannya/ bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnyya. Agar sesorang dapat belajar dengan baik haruslah kesehatan badannya tetap terjamin
b)      Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Keadaan cacat tubuh juga dapat mempengaruhi belajar
2)      Factor psikologis
a)      Intelegensi
Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar anak. Dalam situasi yang sama, siswa yang berinteligensi tinggi akan lebih berhasil daripada mereka yang berinteligensi rendah. Walaupun begitu siswa yang mempunyai tingkat inteligensi  yang tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya. Hal inni disebabkan karena belajar  adalah proses  yang kompleks dengan factor yang mempngaruhinya, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi normal dapat berhasil dengan baik. Jika siswa memiliki inteligensi yang rendah, ia perlu mendapat pendidikan dilembaga pendidikan khusus
b)      Perhatian
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus   mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, sebab jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian bagi siswa, maka timbullah kebosanan sehingga ia tidak lagi suka untuk belajar. Pemusatan perhatian tentu supaya tujuan pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya
c)      Minat
Diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnnya terhadap belajar, karena bila pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan baik karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan-segan untuk belajar, ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa menambah kegiatan belajar
d)     Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Orang yang membuat sebuah puisi dengan akal dan pikiran sehingga terciptalah sebuah karya sastra disbanding orang yang tidak memiliki bakat membuat puisi. Dari uraian diatas jelaslah bahwa bakat itu mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakat, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya
e)      Rasa percaya diri
Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewuudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengajuan dari lingkungan. Dalam proses belajar diketahui bahwa untuk presentasi  merupakan tahap pembuktian perwujudan diri  yang diakui oleh guru dan rekan sejawat siswa. Semakin siswa sering mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik maka rasa percaya dirinya akan meningkat. Dan apabila sebaliknya yang terjadi maka siswa akan merasa lemah percaya dirinya.
f)       Kebiasaan belajar
Kebiasaan- kebiasaan belajar siswa akan mempengaruhi kemampuannya dalam berlatih dan menguasai materi yang telah disampaikan  oleh guru. Kebiasaan buruk tersebut dapat berupa belajar pada akhir semester, belajar tidak teratur, menyia-nyiakan kesempatan belajar, bersekolah hanya untuk bergengsi, datang terlambat bergaya pemimpin. Kebiasaan- kebiasaan tersebut dikarenakan oleh  ketidakmengertian siswa arti belajar bagi diri sendiri

b.      Masalah eksternal
1)      Guru sebagai Pembina siswa belajar
Guru adalah pengajar yang mendidik. Ia tidak hanya mengajar bidang studi sesuai dengan keahliannya, tetapi juga menjadi pendidik pemuda generasi bangsanya. Guru yang mengajar siswa adalah seorang pribadi yang tumbuh penyandang profesi bidang studi tertentu. Sebagai seorang diri yang mengembangkan keutuhan pribadi, ia juga menghadapi masalah pengembangan diri, pemenuhan hidup sebagai manusia. Dengan penghasilan yang diterimanya setiap bulan ia dituntut berkemampuan hidup layak sebagai seorang pribadi guru. Guru juga menumbuhan diri secara professional. Ia bekerja dan bertugas mempelajari profesi guru sepanjang hayat. Kemampuan mengatasi kedua masalah tersebut merupakan keberhasilan guru membelajarkan seorang siswa
2)      Prasarana dan sarana pembelajaran
Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olahraga, mushollah, laboratorium tempat praktek daan peralatan olahraga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah dan berbagai media pengajaran yang lainnya. Lengkapnya prasarana dan sarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik. Hal itu tidak berarti bahwa lengkapnya prasarana dan sarana menentukan jaminan terselenggaranya proses belajar yang baik. Justru disinilah timbul masalah-masalah bagaimana mengelola prasarana dan sarana pembelajaran sehingga terselenggara proses belajar yang berhasil baik.
3)      Kebijakan penilaian
Kebijakan peilaian merupakan proses belajar mencapai puncaknya pada hasil belajar siswa atau unjuk kerja siswa. Sebagai suatu hasil maka dengan unjuk kerja tersebut, proses belajar berhenti untuk sementara. Dan terjadilah penilaian pelaku aktif dalam belajar siswa. Hasil belajar juga merupakan hasil proses  belajar atau proses pembelajaran. Pelaku aktif pembelajaran adalah guru. Dengan demikian, hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi, dari sisi siswa hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan  pada saat pra belajar. Tingkat perkembangan mental terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar dinilai dari ukuran-ukuran guru, tingkat sekolah dan tingkat nasional. Jika digolongkan lulus maka dapat  dikatakan proses belajar siswa  dan tindak mengajar guru berhenti sementara. Jika digolongkan tidak lulus , terjadilah proses belajar ulang bagi siswa dan mengajar ulang bagi guru
4)      Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan  kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu, jelaslah bahan pelajaran itu mempengaruhi belajar siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar
5)      Metode belajar
Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui didalam mengajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Akibatnya siswa malas atau kurang semangat dalam prose belajar

3.      Partisipasi dan adaptasi sekolah
Sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan di SMP Negeri 2 Sungguminasa, mahasiswa Magang 3 terlebih dahulu melakukan adaptasi terhadap situasi dan kondisi lingkungan sekolah. Hal ini bertujuan agar mahasiswa Magang 3 dapat mengenal langsung keadaan sekolah ini.
Dengan mengenali situasi lingkungan sekolah. Kami selaku mahasiswa Magang 3 dapat dengan mudah berbaur dan berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan di SMP Negeri 2 Sungguminasa, baik kegiatan belaar mengajar maupun kegiatan non mengajar. Begitupun dengan respon yang didapatkan dari  kepala sekolah SMP Negeri 2 Sungguminasa, Guru Pamong serta guru dan sifat lainnya, mereka memberikan respon positif bagi kami sehingga Magang 3 ini berjalan dengan lancer.
a.       Hubungan Guru-Siswa
Hubungan antara guru dengan siswa terjalin harmonis, saling pengertian dan saling membantu
b.      Hubungan siswa-siswa
Pada dasarnya semua siswa  berteman akrab. Tidak terlihat adanya perbedaan diantara mereka
c.       Hubungan Guru-Pegawai
Hubungan guru dan pegawai saling menghormati dan berlaku sopan santun
d.      Hubungan social secara keseluruhan
Hubungan social secara keseluruhan berjalan dengan baik karena terjalin suatu komunikasi yang berkesinambungan

B.     Bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing
Proses bimbingan yang dilakukan oleh guru pamong dan dosen pembimbing sangat memegang peran penting menunjang terlaksananya kelancaran-kelancaran proses belajar mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa Magang 3.
1.      Kegiatan latihan mengajar
Hakikatnya inti dari kegiatan ini adalah meninjau kepada penilaian pada saat proses belajar mengajar. Namun, sebelum mahasiswa terjunn langsung dalam proses belajar mengajar, hal yang perlu dilakukan adalah melakukan latihan mengajar.
Kegiatan latihan mengajar ini merupakan latihan mandiri yang dilakukan mahasiswa Magang 3 untuk memperoleh berbagai pengetahuan serta pengalaman yang nantinya dapat dijadikan sebagai acuan pada saat melaksanakan program pengajaran inti. Sebagai calon guru, kami diuji menerapkan pengetahuan berupa teori-teori pendidikan yang telah dikuasai. Peran guru pamong dan dosen pembimbing dalam kegiatan ini sangat penting sebagai pembimbing dan pengaruh mengadapi masalah-masalah yang timbul didalam kelas. Latihan mandiri yang dilakukan mahasiswa Magang 3 antara lain :
a.       Melaksanakan tugas-tugas administrasi seperti membuat RPP, melakukan evaluasi dan sebagainya
b.      Melaksanakan RPP yang telah dibuat serta pengelolaan belajar mengajar dalam kelas.
Tetapi, jauh sebelum pelaksanaan proses belajar mengajar itu berlangsung mahasiswa Magang 3 terlebih dahulu mengamati cara guru pamong mengajar kemudian selanjutnya pengajaran dilakukan oleh mahasiswa Magang 3 dan dipantau oleh guru pamong dan beberapa rekan mengajar lainnya

2.      Kegiatan pendidikan lain
Selain dari kegiatan mengajar, mahasiswa Magang 3 juga melakukan kegiatan non mengajar  yang merupakan bentuk partisipasi kami disekolah ini. Kegiatan yang dilakukan diantaranya yaitu:
a.       Upacara bendera
b.      Kegiatan jadwal membersihkan sekolah
c.       Mengadakan baksi social (BakSos)
d.      Mengadakan latihan dasar peraturan baris berbaris (PBB)
e.       Mengadakan lomba antar kelas
Kegiatan ini dilakukan agar apa yang didapatkan selama proses  perkuliahan dapat secara langsung diterapkan secara terbimbing baik dari guru pamong maupun dari dosen pembimbing yang bersangkutan

C.    Kegiatan penanggulangan  masalah
Pada saat proses pelaksanan praktik pengalaman lapangan kami tidak mendapatkan masalah-masalah yang begitu serius. Tapi yang namanya praktik pengalaman lapangan itu pasti memberikan atau menghadapkan kami pada suatu masalah dan itu dapat kami atasi dengan selalu melakukan konsultasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing
1.      Proses belajar mengajar
Proses belajar mengajar berlangsung merupakan salah satu kegiatan yang dapat mengatasi masalah yang timbul disekolah. dengan belajar, siswa dapat melakukan tugasnya sebagai pelajar dengan menerima mata pelajaran yang disajikan oleh guru tanpa harus mengganggu temannya yang lain. Tapi tidak menutup kemungkinan dalam proses pembelajaran masih ada salah satu dari siswa/peserta didik dengan sengaja engganggu teman belajarnya sehingga kegiatan belajar mengajar dalam kelas menjadi kacau. Sehingga bagi siswa yang memiliki kebiasaan seperti ini diberikan  perhatian atau bimbingan khusus dalam proses pembelaaran agar apa yang diajarkan  dapat dipahhami dan kebiasaan buruk yang dilakukannya dapat dihindari. Selain dari  faktorpeserta didik, penerapan kuriikulum kedalam perangkat pembelajaran pun menjadi salah satu penyebab timbulnya masalah dalam proses pembelajaran. Tetapi sekecil apapun masalah selalu dikonsultasikan  dengan guru pamong dan dosen pembimbing. Misalnya, penyediaan sumber pengajaran, pengelolaan kelas dan lain-lain. berkat  konsultasi dengan berbagai pihak tersebut maka masalah yyang dihadapi selama praktik pengaaran lapangan teratasi dengan baik.

2.      Penanggulangan  masalah pendidikan lainnya
Permasalahan yang ada dipendidikan lainnya ditemukan saat kami sebagai mahasiswa Magang 3 mendapat kesulitan untuk mengerjakan berbagai tugas-tugas non-mengajar. Kesulitan pertama yang kami hadapi hanya dirundingkan oleh teman-teman  mahasiswa Magang 3, tetapi ketika masalah tersebut tidak bisa kami atasi, maka kami akan kembai meminta arahan dari kepala sekolah, Guru pamong dan dosen pembimbing yang selanjutnya akan diselesaikan secara bersama-sama. Hal ini kami lakukan karena ketika berkonsultasi kami selalu diberi arahan yang sangat baik oleh guru pamong dan dosen pembimbing kami sangat bijak, jadi masalah yang kami hadapi dapat terselesaikan dengan baik

3.      Latihan mengajar
Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh mahasiswaMagang 3 di SMP Negeri 2 sungguminasa masih merupakan kegiatan ltihan mengajar atau dengan kata lain latihan mengajar terbimbing. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan bimbingan kepada kami system penerapan pembelajaran agar apa yang diharapkan dapat tercapai.
Kegiatan mengajar ini dilakukan satu kali dalam sepekan sehingg telah memberikan banyak bekal kepada mahasiswa Magang 3 bagaimana cara berbaur dengan peserta didik utamanya dalam proses pembelajaran.
Salah satu cara menanggulangi permasalahan yang muncul dalam latihan mengajar yaitu selalu berkonsultasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing serta saling memberikan masukan dengan sesame mahasiswa Magang 3






























BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A.    Simpulan
Dari hasil pembahasan dan pelaksanaan Magang 3 yang diselenggarakan di SMA Muhammadiyah 4 Makassar maka dapat disimpulkan sebagai berikut;
1.      Pelaksanaan Magang 3 adalah merupakan titik kulminasi yang dilaksanakan mahasiswa dalam mengaplikasikan keterampilannya dalam melaksanakan dan mengaktuallisasikan disiplin ilmunya
2.      Mahasiswa Maganng dapat mengetahui situasi proses pembelajaran secara langsung selama Magang
3.      Selama Magang 3 berlangsung, mahasiswa berkesempatan menerapkan bidang ilmu yang dimiliki baik penerapan kurikulum, pembuatan rencana pembelajaran serta penanganan kondisi kelas.
4.      Magang 3 merupakan sarana pembelajaran penguasaan kondisi, baik kondisi kelas maupun dilluar kelas
5.      Dengan pelaksanaan Magang 3 mahasiswa diharapkan menjadi contoh dan dapat beradaptasi dengan sesame teman seprofesi dilapangan.

B.     Saran
1.      Setiap mahasiswa Magang 3 yang akan melakukan observasi agar memperoleh informasi langsung kepada narasumber yang bersangkutan agar data yang diperoleh valid serta memanfaatkan waktu seoptimal mungkin
2.      Sebagai mahasiswa yang melaksanakan Magang 3, sebelum tampil didepan kelasnya sebaiknya mempersiapkan diri sebaik mungkin, baik dari segi penguasaan materi serta pengeolaan kelas, sehinggadapat tercipta suasana yang baik selama berlangsungnya proses belajar mengajar antara siswa dan guru (mahasiswa)
3.      Kerapian berpakaian dan komunikasi yang baik antara siswa dengan guru (mahasiswa Magang 3) perlu tercipta agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar
DAFTAR PUSTAKA
FKIP. 2018. Buku Panduan Magang 3. Makassar :Universitas Muhammadiyah
Makassar
FKIP. 2018. Instrumen Magang 3. Makassar : Universitas Muhammadiyah

Makassar