BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia adalah makhluk
Allah yang diciptakan dalam keadaan paling sempurna dibandingkan dengan makhluk
Allah yang lainnya. Ia di beri Akal sehingga ia berbeda dengan hewan maupun
tumbuhan yang tidak dapat berfikir.
Jauh sebelum
sains modern menemukan proses pembentukan embrio manusia, pada ke-7 M
Alquran telah menjelaskan proses pembentukan embrio manusia. Prof
Keith L Moore, guru besar Departemen Anatomi dan Biologi Sel Universitas
Toronto pun telah membuktikan kebenaran firman Allah SWT itu.
Penciptaan manusia
merupakan suatu kejadian yang sangat luar biasa yang terjadi pada diri manusia
itu sendiri. Bagaimana tidak dengan hanya pertemuan antara spermatozoa dan ovum
dapat menghasilkan zigot yang terus berkembang yang akhirnya nanti akan
terbentuk manusia.
Al-Qur’an sendiri
menjelaskan proses terbentuknya manusia, padahal al-Qur’an sendiri turun
sebelum ilmu pengetahuan berkembang, belum ditemukannya alat yang dapat melihat
dan memahami proses terbentuknya manusia. Betapa besar keagungan al-Qur’an.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah tahapan bayi dalam kandungan ibu
menurutAl-Qur’an?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui tahapan bayi dalam kandungan ibu
menurut Al-Qur’an
D.
Manfaat
1. Dapat mengetahui tahapan bayidalam kandungan
ibu menurut Al-Qur’an
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Bagaimanakah tahapan bayi dalam kandungan ibu
menurut Al-Qu’an
Allah berfirman di dalam al-Qur’an
berkenaan tahap-tahap penciptaan manusia : “Wa laqod kholaqnaa al-insaana
min sulaalatin min thiin, tsumma ja’alnaahu nuthfatan fii qoroorin makiin,
tsumma kholaqnaa an-Nuthfata ‘alaqotan fakholaqnaa al-‘alaqota mudghotan fa
kholaqnaa al-mudghota ‘idhooman fakasawnaa al-‘idhooma lahmaan tsumma
ansya’naahu kholqon aakhor .
Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah
menjadikan manusia dari sulaalatin min thiin (suatu saripati dari tanah), kemudian kami jadikan nuthfah
(saripati/sperma) itu dalam qoroorin makiin (tempat yang kokoh/rahim), kemudian
kami jadikan nuthfah itu ‘alaqoh (segumpal darah), lalu ‘alaqoh itu kami
jadikan mudghoh (segumpal daging), lalu mudghoh itu kami jadikan ‘idhooma
(tulang belulang) lalu ‘idhooma itu kami bungkus dengan lahma (daging/otot),
kemudian Kami jadikan dia makhluk yang lain.” (QS. Al-Mu’minun 23 : 12-14)
Al-Qur’an mengidentifikasikan tahapan
perkembangan prenatal sebagai berikut:
1. Nuthfah,
yang berarti “setetes” atau “sejumlah kecil air”
2. ‘Alaqoh
yang berarti “struktur seperti lintah”
3. Mudghah
yang berarti “struktur bekas kunyahan”
4. ‘Idhaam
yang berarti “tulang” atau “rangka”
5. Kisaa
al-‘Idham bil laham, yang bermakna membungkus tulang dengan daging atau otot.
6. An-Nasy’a
yang berarti “formasi/pembentukan fetus yang sudah jelas
Adapun tahapannya adalah
sebagai berikut:
a. Nutfah
ان
خلقنا الانسان من نطفة امشاخ نبتليه فخعلنه سميعا بصيرا
Artinya: Sungguh, Kami telah menciptakan
manusia dari setetes mani yang bercampuryang Kami hendak mengujinya (dengan
perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan
melihat.(QS.Al-Insan :2)
فلينظر
الانسان مم خلق، خلق من ماء دافق
Artinya: Maka
hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan? Dia diciptakan dari
air yang terpancar(QS. At-Tariq: 5-6)
Dari segi bahasa nutfah bermakna setetes air. Nutfah
ini tersusun dari campuran beberapa bahan. Ini sesuai dengan penemuan ilmiah
bahwa ovum yang bercampur dengan spermatozoa berbentuk satu tetes dalam waktu
yang sama merupakan campuran kromosom spermatozoa dan kromosom ovum.
Rahim (uterus) merupakan tempat yang aman dan kuat
untuk perkembangan janin dan penjagaannya. Al-Qur’an telah menyebutkan dalam
surat al-Mursalat: 21-23 yang artinya:
Kemudian Kami letakkan ia di dalam tempat yang kokoh
(rahim), sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka
(Kamilah) sebaik-baik yang menentukan.
b. Alaqoh
Alaqoh secara
bahasa secara bahasa mempunyai beberapa makna sebagai berikut:
1) Lintah
(leech)yang hidup di kolam dan suka mengisap banyak darah dari makhluk hidup
lain.
2) Sesuatu
yang menggantung pada benda lain
3) Darah
yang menggumpal atau membeku
Makna-makna ini sesuai dengan realita janin manusia
yang menempel di dinding rahim. Pada saat itu dia tampak seperti lintah.
Fase alaqah dimulai pada hari ke-15 dan berakhir
pada hari ke-23 atau ke-24. Dalam fase tersebut alaqah berkembang dimana janin
(embrio)akan tampak seperti lintah yang hidup di air.
Pita pertama (primitive steak) adalah yang pertama
dicipytakan Allah di dalam embrio pada hari ke-14 atau ke-15 kemudian membentuk
semacam tali ikatan (node primitive). Dari pita inilah sel steam serta
mesoderm, endoderm dan ectoderm terbentuk yang semuanya itu akan membentuk
badan dan organ yang berbeda.
Mulailah tampak pertumbuhan syaraf dalam
pada ujung tubuh bagian belakang embrio, terbentuk (sedikit-demi sedikit )
kepingan-kepingan benih.
Pada akhir minggu ke-3 primitive steak hilang,
sedangkan sisanya tetap dalam wilayah tulang belakang (sacrococcygeal region)
di akhir tulang belakang dan menetapkan steam dalam kawasan ini sehingga
sebagian benjolan daerah tulang ekor yang dinamakan teratroma memungkinnya
untuk memuat bermacam-macam susunan tubuh (seperti otot, kulit, tulang rawan,
tulang lainnya dan terkadang gigi).
Hal ini sesuai dengan sabda rasulullah SAW:
كل
ابن ادم يبلى ويأ كله التراب الا عجب الذنب، منه وفيه يركب (رواه
احمد)
Artinya: Setiap anak adam binasa
dan dimakan oleh tanah kecuali ajbudz dzanab (organ tulang ekor), darinya dia
diciptakan dan dimulainya dia dirangkai.
c. Mudgah
Secara bahasa mudgah adalah materi
yang dikunyah oleh gigi-gigi. Kata ini memberikan sifat yang teliti terhadap
kenyataan fase embrio ini dimana bentuknya seperti materi/bahan yang telah
dikunyah yang bentuknya terus berubah dan tampak seperti belahan
somites dalam janin. Pada fase ini janin tampak seperti bekas gigitan gigi-gigi
pada makanan yang disuapkan. Janin juga berputar dan berubah-ubah dalam rahim.
Fase mudgah ini dimulai dengan
tampaknya somites (yang menyerupai gigitan gigi) pada hari ke 24 atau 25 di
lapisan paling atas embrio. Pada hari ke-28 pada bagian punggung embrio tumbuh
beberapa tonjolan dengan lekukan-lekukan.
Masa tahapan mudgah ditandai dengan
mulainya pertumbuhan dan perbanyakan sel yang luar biasa. Bebrapa organ mulai
terbentuk, seperti mata, lidah dan bibir.
Sebagaimana firman Allah:
الم
نخعل له عينين، ولسانا وشفتين
Artinya: Bukankah
Kami menjadikan untukmu sepasang mata, lidah dan sepasang bibir? (QS.al-Balad:
8-9)
Pada fase ini tangan dan kaki sudah mulai terbentuk.
Pada minggu ke-5 jantung mulai berdetak. Embrio juga sudah mengembangkan
plasenta.
d. Fase
tulang
Pada minggu
ke-6, beberapa tulang mulai terbentuk diberbagai bagian, tetapi tulang belum
terhubung satu sama lain.
Sebagai firman
Allah:
فخلقنا
المضغة عظما فكسونا العظم لحما ثم انشأ نه خلق اخر فتبارك الله
احسن الخالقين
Artinya: …dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging kemudian
Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang
baik. (QS. Al-Mu’minun: 14)
Pada minggu ke-7, rupa manusia mulai tampak jelas
karena dimulainya penyebaran rangka tulang. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa antara hari ke-40 dan hari ke-45 adalah hari penting karena pada waktu
itu, embrio mengubah bentuknya menjadi manusia.
e. Fase
pembentukan otot
Fase pembentukan
otot dimulai pada akhir minggu ke-7 sampai akhir minggu ke-8. Fase ini setelah
fase pembentukan tulang. Fase pembentukan otot dimulai dengan pembentukan otot
dan daging yang mengelilingi dan menghubungkan tulang-tulang. Setelah selesai
pembentukan otot, embrio mulai bergerak.
فخلقنا
المضغة عظما فكسونا العظم لحما ثم انشأ نه خلق اخر فتبارك الله
احسن الخالقين
Artinya: …dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu Kami
bungkus dengan daging kemudian Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain.
Mahasuci Allah, Pencipta yang baik (QS.
Al-Mu’minun: 14)
f. Fase
perkembangan janin dan penerimaan kehidupan.
Setelah perkembangan tulang lunak
dan pembungkusannya dengan otot, kepala, kaki dan tangan janin pun mulai jelas.
Dia berubah menjadi bentuk manusia yang jelas berbeda dari makhluk-makhluk yang
lainnya.
g. Fase
kelahiran
Setelah
melalui masa 9 bulan (38 minggu) janin telah sempurna opertumbuhannya dalam
rahim. Tiba waktunya janin keluar dan mengakhiri masa
perkembangannya di dalam rahim.
Masa dan waktu
kelahiran telah ditentukan oleh Allah. Sebagaimana firman Allah SWT:
ونقر
في الارحام ما نشاء الي اجل مسمى
Artinya:...dan Kami tetapkan dalam rahim
menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan (QS. Al-Hajj: 5)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun tahapannya adalah
sebagai berikut:
1.
Nuthfah, yang
berarti “setetes” atau “sejumlah kecil air”
2.
‘Alaqoh yang
berarti “struktur seperti lintah”
3.
Mudghah yang
berarti “struktur bekas kunyahan”
4.
‘Idhaam yang
berarti “tulang” atau “rangka”
5.
Kisaa al-‘Idham
bil laham, yang bermakna membungkus tulang dengan daging atau otot.
6.
An-Nasy’a yang
berarti “formasi/pembentukan fetus yang sudah jelas
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Aliah B.
Purwakania. 2006. Psikologi Perkembangan Islami. Jakarta: PT
Raja Grafindo Perkasa.
Sopiatin, Popi dan sohari Sahrani. 2011. Psikologi
Belajar Dalam Perspektif
Belajar. Bogor: Ghalia Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar