Minggu, 23 Desember 2018

makalah kajian biologi dalam al qur'an tahapanbayi dalam kandungan ibu menurut Al-Qur'an


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan dalam keadaan paling sempurna dibandingkan dengan makhluk Allah yang lainnya. Ia di beri Akal sehingga ia berbeda dengan hewan maupun tumbuhan yang tidak dapat berfikir.
Jauh sebelum sains modern menemukan proses pembentukan embrio manusia,  pada ke-7 M Alquran  telah menjelaskan proses pembentukan embrio manusia.  Prof Keith L Moore, guru besar Departemen Anatomi dan Biologi Sel Universitas Toronto pun telah membuktikan kebenaran firman Allah SWT itu.
Penciptaan manusia merupakan suatu kejadian yang sangat luar biasa yang terjadi pada diri manusia itu sendiri. Bagaimana tidak dengan hanya pertemuan antara spermatozoa dan ovum dapat menghasilkan zigot yang terus berkembang yang akhirnya nanti akan terbentuk manusia.
Al-Qur’an sendiri menjelaskan proses terbentuknya manusia, padahal al-Qur’an sendiri turun sebelum ilmu pengetahuan berkembang, belum ditemukannya alat yang dapat melihat dan memahami proses terbentuknya manusia. Betapa besar keagungan al-Qur’an.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah tahapan bayi dalam kandungan ibu menurutAl-Qur’an?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui tahapan bayi dalam kandungan ibu menurut Al-Qur’an

D.    Manfaat
1.      Dapat mengetahui tahapan bayidalam kandungan ibu  menurut Al-Qur’an


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Bagaimanakah tahapan bayi dalam kandungan ibu menurut Al-Qu’an
Allah berfirman di dalam al-Qur’an berkenaan tahap-tahap penciptaan manusia : “Wa laqod kholaqnaa al-insaana min sulaalatin min thiin, tsumma ja’alnaahu nuthfatan fii qoroorin makiin, tsumma kholaqnaa an-Nuthfata ‘alaqotan fakholaqnaa al-‘alaqota mudghotan fa kholaqnaa al-mudghota ‘idhooman fakasawnaa al-‘idhooma lahmaan tsumma ansya’naahu kholqon aakhor .
Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah menjadikan manusia dari sulaalatin min thiin (suatu saripati dari tanah),  kemudian kami jadikan nuthfah (saripati/sperma) itu dalam qoroorin makiin (tempat yang kokoh/rahim), kemudian kami jadikan nuthfah itu ‘alaqoh (segumpal darah), lalu ‘alaqoh itu kami jadikan mudghoh (segumpal daging), lalu mudghoh itu kami jadikan ‘idhooma (tulang belulang) lalu ‘idhooma itu kami bungkus dengan lahma (daging/otot), kemudian Kami jadikan dia makhluk yang lain.” (QS. Al-Mu’minun 23 : 12-14)
Al-Qur’an mengidentifikasikan tahapan perkembangan prenatal sebagai berikut:
1.      Nuthfah, yang berarti “setetes” atau “sejumlah kecil air”
2.      ‘Alaqoh yang berarti “struktur seperti lintah”
3.      Mudghah yang berarti “struktur bekas kunyahan”
4.      ‘Idhaam yang berarti “tulang” atau “rangka”
5.      Kisaa al-‘Idham bil laham, yang bermakna membungkus tulang dengan daging atau otot.
6.      An-Nasy’a yang berarti “formasi/pembentukan fetus yang sudah jelas

Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:
a.       Nutfah
ان خلقنا الانسان من نطفة امشاخ  نبتليه فخعلنه سميعا بصيرا
Artinya: Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampuryang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.(QS.Al-Insan :2)

فلينظر الانسان مم خلق،   خلق من ماء دافق
Artinya: Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang terpancar(QS. At-Tariq: 5-6)
Dari segi bahasa nutfah bermakna setetes air. Nutfah ini tersusun dari campuran beberapa bahan. Ini sesuai dengan penemuan ilmiah bahwa ovum yang bercampur dengan spermatozoa berbentuk satu tetes dalam waktu yang sama merupakan campuran kromosom spermatozoa dan kromosom ovum.
Rahim (uterus) merupakan tempat yang aman dan kuat untuk perkembangan janin dan penjagaannya. Al-Qur’an telah menyebutkan dalam surat al-Mursalat: 21-23 yang artinya:
Kemudian Kami letakkan ia di dalam tempat yang kokoh (rahim), sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka (Kamilah) sebaik-baik yang menentukan.
b.      Alaqoh
Alaqoh secara bahasa secara bahasa mempunyai beberapa makna sebagai berikut:
1)      Lintah (leech)yang hidup di kolam dan suka mengisap banyak darah dari makhluk hidup lain.
2)      Sesuatu yang menggantung  pada benda lain
3)      Darah yang menggumpal atau membeku
Makna-makna ini sesuai dengan realita janin manusia yang menempel di dinding rahim. Pada saat itu dia tampak seperti lintah. 
Fase alaqah dimulai pada hari ke-15 dan berakhir pada hari ke-23 atau ke-24. Dalam fase tersebut alaqah berkembang dimana janin (embrio)akan tampak seperti lintah yang hidup di air.
Pita pertama (primitive steak) adalah yang pertama dicipytakan Allah di dalam embrio pada hari ke-14 atau ke-15 kemudian membentuk semacam tali ikatan (node primitive). Dari pita inilah sel steam serta mesoderm, endoderm dan ectoderm terbentuk yang semuanya itu akan membentuk badan dan organ yang berbeda.
Mulailah tampak pertumbuhan syaraf dalam pada ujung tubuh bagian belakang embrio, terbentuk (sedikit-demi sedikit ) kepingan-kepingan benih.
Pada akhir minggu ke-3 primitive steak hilang, sedangkan sisanya tetap dalam wilayah tulang belakang (sacrococcygeal region) di akhir tulang belakang dan menetapkan steam dalam kawasan ini sehingga sebagian benjolan daerah tulang ekor yang dinamakan teratroma memungkinnya untuk memuat bermacam-macam susunan tubuh (seperti otot, kulit, tulang rawan, tulang lainnya dan terkadang gigi).
Hal ini sesuai dengan sabda rasulullah SAW:
كل ابن ادم يبلى ويأ كله التراب الا عجب الذنب، منه  وفيه يركب (رواه احمد)
Artinya: Setiap anak adam binasa dan dimakan oleh tanah kecuali ajbudz dzanab (organ tulang ekor), darinya dia diciptakan dan dimulainya dia dirangkai.
c.       Mudgah
Secara bahasa mudgah adalah materi yang dikunyah oleh gigi-gigi. Kata ini memberikan sifat yang teliti terhadap kenyataan fase embrio ini dimana bentuknya seperti materi/bahan yang telah dikunyah yang bentuknya terus berubah  dan tampak seperti belahan somites dalam janin. Pada fase ini janin tampak seperti bekas gigitan gigi-gigi pada makanan yang disuapkan. Janin juga berputar dan berubah-ubah dalam rahim.
Fase mudgah ini dimulai dengan tampaknya somites (yang menyerupai gigitan gigi) pada hari ke 24 atau 25 di lapisan paling atas embrio. Pada hari ke-28 pada bagian punggung embrio tumbuh beberapa tonjolan dengan lekukan-lekukan.
Masa tahapan mudgah ditandai dengan mulainya pertumbuhan dan perbanyakan sel yang luar biasa. Bebrapa organ mulai terbentuk, seperti mata, lidah dan bibir.
Sebagaimana firman Allah:
الم نخعل له عينين،   ولسانا وشفتين
Artinya: Bukankah Kami menjadikan untukmu sepasang mata, lidah dan sepasang bibir? (QS.al-Balad: 8-9)
Pada fase ini tangan dan kaki sudah mulai terbentuk. Pada minggu ke-5 jantung mulai berdetak. Embrio juga sudah mengembangkan plasenta.

d.      Fase tulang
Pada minggu ke-6, beberapa tulang mulai terbentuk diberbagai bagian, tetapi tulang belum terhubung satu sama lain.
Sebagai firman Allah:
فخلقنا المضغة عظما فكسونا العظم لحما ثم انشأ نه خلق اخر   فتبارك الله احسن الخالقين
Artinya: …dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging kemudian Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang baik. (QS. Al-Mu’minun: 14)
Pada minggu ke-7, rupa manusia mulai tampak jelas karena dimulainya penyebaran rangka tulang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa antara hari ke-40 dan hari ke-45 adalah hari penting karena pada waktu itu, embrio mengubah bentuknya menjadi manusia.


e.       Fase pembentukan otot
Fase pembentukan otot dimulai pada akhir minggu ke-7 sampai akhir minggu ke-8. Fase ini setelah fase pembentukan tulang. Fase pembentukan otot dimulai dengan pembentukan otot dan daging yang mengelilingi dan menghubungkan tulang-tulang. Setelah selesai pembentukan otot, embrio mulai bergerak.
فخلقنا المضغة عظما فكسونا العظم لحما ثم انشأ نه خلق اخر   فتبارك الله احسن الخالقين
Artinya: …dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging kemudian Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang baik  (QS. Al-Mu’minun: 14)
f.       Fase perkembangan janin dan penerimaan kehidupan.
Setelah perkembangan tulang lunak dan pembungkusannya dengan otot, kepala, kaki dan tangan janin pun mulai jelas. Dia berubah menjadi bentuk manusia yang jelas berbeda dari makhluk-makhluk yang lainnya.

g.      Fase kelahiran
Setelah melalui masa 9 bulan (38 minggu) janin telah sempurna opertumbuhannya dalam rahim. Tiba waktunya janin keluar  dan mengakhiri masa perkembangannya di dalam rahim.
Masa dan waktu kelahiran telah ditentukan oleh Allah. Sebagaimana firman Allah SWT:
ونقر في الارحام ما نشاء الي اجل مسمى
Artinya:...dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan (QS. Al-Hajj: 5)




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:
1.      Nuthfah, yang berarti “setetes” atau “sejumlah kecil air”
2.      ‘Alaqoh yang berarti “struktur seperti lintah”
3.      Mudghah yang berarti “struktur bekas kunyahan”
4.      ‘Idhaam yang berarti “tulang” atau “rangka”
5.      Kisaa al-‘Idham bil laham, yang bermakna membungkus tulang dengan daging atau otot.
6.      An-Nasy’a yang berarti “formasi/pembentukan fetus yang sudah jelas














DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Aliah B. Purwakania. 2006. Psikologi Perkembangan Islami. Jakarta: PT
Raja Grafindo Perkasa.
Sopiatin, Popi dan sohari Sahrani. 2011. Psikologi Belajar Dalam Perspektif
Belajar. Bogor: Ghalia Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar